JATIMTIMES — Puluhan mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar melakukan kunjungan lapangan ke rumah produksi Omah Jenang, sebuah UMKM lokal yang dikenal konsisten merawat tradisi kuliner jenang sekaligus mengembangkan model bisnis kreatif berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini dirancang untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai praktik nyata kewirausahaan dan dinamika industri kecil menengah di era ekonomi modern.
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari agenda pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di mata kuliah kewirausahaan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk memahami bagaimana industri rumahan dapat bertahan, tumbuh, dan berinovasi di tengah kompetisi yang semakin ketat. Mereka diajak melihat proses bisnis secara utuh, mulai dari strategi produksi hingga pemasaran digital.
Baca Juga : Bakesbangpol Kota Blitar Perkuat Demokrasi Inklusif Lewat Pendidikan Politik bagi Penyandang Disabilitas
Dosen pengampu mata kuliah Nurul Farida SE MM menegaskan bahwa pendekatan pembelajaran di luar kelas sangat penting untuk membangun perspektif kewirausahaan mahasiswa.
“Kunjungan ini diharapkan mampu menghubungkan teori kewirausahaan dengan realitas dunia usaha. Mahasiswa perlu memahami bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya ditentukan oleh ide inovatif, tetapi juga oleh kemampuan mengelola berbagai aspek operasional secara sistematis,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Para mahasiswa mengamati langsung proses pembuatan jenang, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan produk. Mereka juga berdiskusi mengenai strategi diversifikasi produk, penguatan branding, serta peluang pasar melalui platform digital. Selain itu, mahasiswa diajak memahami berbagai tantangan operasional UMKM, seperti fluktuasi harga bahan baku, kompetisi pasar modern, dan kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Pemilik Omah Jenang, Hendri Christiawan, menyambut baik kehadiran para mahasiswa dan menyampaikan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam ekosistem UMKM.
“Kami berharap mahasiswa dapat mengambil inspirasi dari proses yang kami jalankan dan dapat mengembangkan ide usaha yang relevan dengan kebutuhan pasar,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa inovasi menjadi kunci keberlanjutan usaha, terutama bagi UMKM tradisional yang tetap ingin menjaga identitas lokal namun tetap kompetitif di pasar lebih luas. “Kalau tidak berinovasi, UMKM seperti kami bisa tertinggal. Kami harus tetap menjaga cita rasa dan identitas jenang, tetapi caranya harus mengikuti kebutuhan zaman,” ujarnya.
Menurut dia, integrasi teknologi pemasaran dan pengembangan produk kreatif merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan pasar tanpa meninggalkan nilai budaya. “Pemanfaatan media digital dan pengembangan varian produk menjadi cara kami memperluas pasar, tapi tetap dengan nilai budaya yang kami jaga,” tambah Hendri.
Baca Juga : UB Gerak Cepat Hadapi Darurat Bencana Sumatera, KKN Kemanusiaan Disiagakan
Kegiatan ini menegaskan komitmen Unisba Blitar membangun semangat kewirausahaan di kampus. Melalui pembelajaran lapangan, mahasiswa didorong memahami dunia usaha secara nyata dan melihat peluang di sektor ekonomi kreatif.
Kolaborasi dengan UMKM menjadi bagian dari upaya kampus mendukung pembangunan ekonomi lokal. Field trip ini menunjukkan bahwa pendidikan harus terhubung dengan praktik lapangan. Unisba Blitar bertekad menyiapkan generasi muda yang siap berkarya bagi daerah.
