JATIMTIMES - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin kunjungan trotoar ambrol di kawasan Jalan Gatot Subroto atau Kampung Tridi, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing. Tinjauan tersebut untuk memastikan warga tetap aman usai dilanda musibah tersebut.
Wahyu Hidayat mengatakan dalam kunjungannya kali ini didampingi oleh sejumlah intansi terkait. Salah satunya yakni Bina Marga Provinsi dan juga Balai Besar Jalan Nasional.
Baca Juga : Trotoar Jembatan Brantas Amblas Usai Diguyur Hujan Deras, DPUPRPKP Gerak Cepat Koordinasi dengan BBPJN
“Memang kejadian itu kan tidak bisa (diselesaikan, red) diakhir tapi melihat dari sumbernya. Sudah kita lihat, saya dan mas wakil ada permasalahan-permasalahan yang harus dibenahi,” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, Jembatan Brantas kewenangannya ada di pusat. Sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi untuk segera menuntaskan permasalahan tersebut.
“Dalam intensitas hujan sangat tinggi, memang selama ini ada satu kegiatan-kegiatan contohnya yang sudau dilakukan oleh masyarakat secara swadaya. Karena di hotmix lalu trotoarnya ini sejajar. Akhirnya air masuk ke rumah,” ungkap Wahyu.
“Akhirnya oleh warga ditutup dengan swadaya. Dari Balai Besar akhirnya membuat bak kontrol. Dari bak kontrol langsung ke Sungai Brantas. Karena sebelah sini beda dengan yang sebelah barat karena sudah ada plengsengan,” imbuh Wahyu.
Menurut pantauannya, Wahyu melihat disekitar rumah warga terdampak plengsengan masih berupa tanah. Disusul intensitas hujan yang tinggi. Sehingga menurutnya tidak memadai untuk aliran air yang turun dari trotoar.
Baca Juga : Ketua Komisi A DPRD Dedi Irwansa Ajak Warga Bangun Kesadaran Menjaga Lingkungan
“Dan perbaikan dari trotoar itu membuat agar resapan dari warga tadi dari paving yang akhirnya menggerus tanah yang ada disini, karena belum diplengseng,” beber Wahyu.
Sementara, laporan yang diterima Wahyu, pembangunan plengsengan sisi atas dilakukan pada saat sebelum covid atau sekitar tahun 2019. Dan kemudian pergerakan kendaraan di Jembatan Brantas juga sangat tinggi.
“Intensitas hujan juga tinggi, akhirnya mempengaruhi terkait dengan kekuaatan dari trotoar tersebut. Karena kena air dan dibawahnya juga bukan plengsengan. Kami sudah cek secara langsung, akhirnya kam berdampak dibawah. Selama ini penanganannya swadaya dan penanganan yang sifatnya sementara. Tidak mempertimbangkan kejadian selanjutnya. Dan akhirnya berdampak. Untuk itu kami akan koordinasikan, dengan pusat. Kami juga sudah janjian dengan Kementerian PU, kami akan menjelaskan terkait masalah tersebut. Banyak hal yang harus kita selesaikan,” papar Wahyu.
