JATIMTIMES - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) terus mendorong peningkatan kemampuan praktisi humas di tengah perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Melalui workshop bertajuk “AI-Powered PR: Mastering Prompt Engineering for Strategic Communication”, kegiatan ini digelar di EJSC Co-Working Space Malang, Kamis (14/8/2025).
Ketua tim sekaligus dosen Ilmu Komunikasi FISIP UB, Maulina Pia Wulandari, S.Sos., M.Kom., Ph.D., menegaskan pentingnya kemampuan strategis dan etis dalam memanfaatkan teknologi AI untuk komunikasi.
Baca Juga : Roadshow Honda DBL 2025 Semarakkan Sekolah di Surabaya, Panaskan Semangat Menuju East Java – North
“Perkembangan teknologi AI membawa peluang besar dalam komunikasi strategis, namun juga memunculkan tantangan etika, konteks sosial, dan akurasi informasi. Dengan adanya pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memanfaatkan AI secara strategis, etis, dan sesuai kebutuhan industri PR,” ungkap Maulina.
Workshop ini menjadi kelanjutan dari program Pengabdian Masyarakat (PENGMAS) FISIP UB 2024 terkait peningkatan kapasitas praktisi humas digital dalam pemanfaatan AI. Maulina menyebut, kegiatan ini juga akan dikembangkan menjadi riset akademik sebagai bentuk kontribusi keilmuan di bidang komunikasi strategis.

Suasana Melalui workshop bertajuk “AI-Powered PR: Mastering Prompt Engineering for Strategic Communication. (Foto: istimewa)
Acara menghadirkan Pujo Laksono, S.T., M.T., VP Data dan AI Kazee Digital Indonesia sekaligus Technical Mentor SBM ITB The Greater Hub, sebagai pemateri. Dalam pemaparannya, Pujo membahas tantangan etika yang dihadapi praktisi humas saat menggunakan AI. “Harus ada yang menjadi verifikator setiap produk yang dikeluarkan menggunakan AI,” ungkapnya.
Sebanyak 30 praktisi humas dari berbagai instansi anggota Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) Malang Raya mengikuti pelatihan ini. Peserta dilatih keterampilan menyusun prompt AI untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pembuatan siaran pers, merancang kerangka konten sesuai kanal distribusi, hingga mengembangkan humas digital berbasis data.
Dekan FISIP UB, Dr. Ahmad Imron Rozuli, S.E., M.Si., menegaskan bahwa penguasaan teknologi akan menjadi faktor penting dalam percepatan kinerja praktisi humas.
“Kemampuan ini (penguasaan teknologi, red) akan meningkatkan akselerasi para insan public relations (PR) yang bertugas sebagai garda terdepan dan seperti pasukan reaksi cepat. Harapannya, perkembangan teknologi dapat diadaptasi untuk membangun ruang-ruang baru.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Dorong DLH Ajukan Permohonan Sertifikasi untuk Taman Ramah Anak di Kota Malang
Ke depannya, FISIP UB terbuka untuk berkolaborasi. Jika ada acara yang diselenggarakan oleh Perhumas, kami siap menjadi mitra agar Perhumas memiliki dampak yang lebih kuat,” terangnya.
Kerja sama ini mendapat sambutan hangat dari Ketua PERHUMAS Malang Raya, Yossi Beta Vinasari, S.Sos, M.Ikom. “Alhamdulillah terima kasih, ini kali kedua kami bekerja sama dengan FISIP. Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi kami dan memang ini adalah kebutuhan kami. Kami ingin mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan AI untuk siaran pers maupun bagaimana handling sosial media saat ini,” bebernya.
Beberapa peserta mengaku merasakan manfaat besar dari pelatihan ini. Razqyan M. B. Jati, praktisi humas Universitas Merdeka, menyebut pelatihan ini menjadi pengalaman baru yang relevan dengan kebutuhan kerja. “Kegiatan Workshop AI untuk Public Relations ini hal yang baru. Sangat membantu produktifitas dalam kehumasan. Apalagi kita dituntut bekerja cepat,” ujarnya.
Audi Fristania, praktisi humas korporasi, juga memberikan penilaian positif. “Sangat insightful, sebagai praktisi juga jadi bisa memahami bagaimana memanfaatkan AI sesuai etika public relations,” pungkas Razqyan.
