Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Agama

Khutbah Jumat 19 Desember 2025: Rajab Kian Dekat, Saatnya Menyiapkan Iman dan Amal Saleh

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

19 - Dec - 2025, 10:36

Placeholder
Ilustrasi Khutbah Jumat. (Foto: Islam Santun)

JATIMTIMES - Bulan Rajab sebagai bulan mulia segera tiba. Dalam khutbah Jumat 19 Desember 2025, jemaah diajak untuk mulai mempersiapkan diri menyambut datangnya salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT dengan memperbaiki niat, memperbanyak ibadah, dan menata kembali hubungan dengan sesama.

Berdasarkan kalender hijriyah Kemenag, 1 Rajab 1447 Hijriah diperkirakan jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025. Artinya, waktu yang tersisa menuju bulan Rajab semakin singkat dan ini momen bagi umat Islam untuk melakukan persiapan lahir dan batin sejak sekarang.

Baca Juga : HUT ke-9 BRILinkers Komando, BRI Situbondo Perkuat Inklusi Keuangan hingga Pelosok

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ فَضَّلَنَا بِشَهْرِ رَجَبَ، وَهُوَ الَّذِيْ اصْطَفَى نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا ﷺ الْمُجْتَبَى الْمُؤَيَّد. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمَ وَبَارِكْ وَتَرَحَّمْ وَتَحَنَّنْ عَلَى مَنْ بِهِ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ يَوْمَ الْمَآبِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعِبَادِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى سَائِرِ الْأَعَاجِمِ وَالْعَرَب. أما بعد

فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْنِىْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Dari mimbar ini, khatib mengajak diri pribadi dan seluruh jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Takwa itu diwujudkan dengan kesungguhan dalam menjalankan seluruh perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Segala puji hanya milik Allah SWT, Dzat yang telah melimpahkan nikmat kesehatan kepada kita semua. Berkat karunia-Nya, pada hari ini kita dapat kembali berkumpul di rumah Allah dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani. 

Semoga Allah SWT berkenan mempertemukan kita dengan bulan-bulan yang penuh kemuliaan, yakni Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan, dengan hati yang lapang, bahagia, serta iman yang semakin kokoh.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sosok Nabi yang telah membawa umat manusia keluar dari kegelapan jahiliah menuju cahaya iman, ilmu, dan kebijaksanaan.

Hadirin rahimakumullah,

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang memiliki kemuliaan tersendiri. Bahkan secara bahasa, kata Rajab berasal dari “tarjib” yang bermakna memuliakan atau mengagungkan. Karena kemuliaannya itulah, bulan Rajab dikenal sebagai bulan yang sarat dengan rahmat, anugerah, serta limpahan kebaikan dari Allah SWT.

Rasulullah SAW dalam memuliakan bulan Rajab sampai memanjatkan doa, sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik dalam Musnad Ahmad:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma baariklanaa fii rajaba wa sya'baana wa ballighnaa ramadlaana

Artinya: Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami hingga bulan Ramadhan.

Dari doa Nabi tersebut, dapat dipahami bahwa bulan Rajab adalah pintu awal menuju rangkaian ibadah besar umat Islam, yaitu datangnya bulan suci Ramadhan.

Hadirin rahimakumullah,

Dalam rangka menyambut bulan Rajab yang mulia, sudah sepantasnya kita memperbanyak taubat kepada Allah SWT. Taubat dilakukan dengan membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela dan menjauhkan diri dari berbagai bentuk maksiat.

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab Al-Ghuniyah menjelaskan bahwa terdapat tiga syarat agar taubat diterima oleh Allah SWT. Pertama, menyesali dengan sungguh-sungguh segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Kedua, meninggalkan perbuatan dosa tersebut kapan pun dan di mana pun. Ketiga, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya kembali. 

Ketiga syarat ini harus terpenuhi agar taubat benar-benar bernilai di sisi Allah SWT. Memperbanyak istighfar, baik dengan lisan maupun di dalam hati, merupakan salah satu tanda kesungguhan dalam bertaubat. 

Meskipun seorang hamba bisa saja kembali tergelincir dalam dosa, setidaknya ia tidak berhenti untuk kembali kepada Allah. Bahkan Nabi Muhammad SAW, yang terjaga dari dosa, tetap beristighfar hingga seratus kali setiap hari. Hal ini menjadi teladan sekaligus pelajaran berharga bagi umatnya.

Hadirin rahimakumullah,

Baca Juga : Klasemen SEA Games 2025 Pagi Ini: Indonesia Tembus Target 80 Emas, Tetap di Posisi Kedua

Salah satu sebab seseorang mudah terjerumus dalam dosa adalah karena hatinya telah mati. Hati yang mati sulit menerima nasihat, enggan diajak kepada kebaikan, dan berat untuk memperbaiki diri. Bahkan, ia cenderung menjauh dari kebenaran.

Dalam kitab Lubabul Hadits halaman 73 disebutkan bahwa Rasulullah SAW menyampaikan ada tiga hal yang dapat mematikan hati, yaitu terlalu banyak tidur, gemar bermalas-malasan, dan berlebihan dalam makan.

Syekh Abdullah Al-Haddad pernah berkata:

العادة إذا رسخت نسخت.

Artinya: sebuah kebiasaan, baik itu kebiasaan baik maupun buruk, jika dilakukan terus-menerus, lama-kelamaan akan melekat kuat pada diri seseorang.

Oleh karena itu, di penghujung bulan Jumadil Akhir dan memasuki awal bulan Rajab, marilah kita berupaya menghidupkan kembali hati yang mulai melemah. 

Bagi yang terbiasa banyak tidur, mari mencoba bangun di malam hari untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui salat malam. Bagi yang gemar bermalas-malasan, mari bangkit dan lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja serta mencari aktivitas yang bermanfaat dan penuh keberkahan.

Selain itu, mulai menyisihkan harta sedikit demi sedikit sebagai persiapan menyambut Ramadhan juga merupakan langkah bijak, agar kelak tidak terlalu berat dalam menjalani puasa. Bagi yang terbiasa berlebihan dalam makan, marilah mulai menguranginya. Bahkan, jika mampu, bulan Rajab bisa dijadikan momentum latihan dengan menjalankan puasa sunnah sebagai persiapan fisik dan mental menghadapi puasa Ramadhan selama sebulan penuh.

Hadirin rahimakumullah,

Para ulama juga menyampaikan sebuah ungkapan hikmah:

أصلحوا قلوبكم تبصروا دروبكم

Artinya: Perbaikilah hati kalian, niscaya kalian akan mampu melihat jalan menuju tujuan.

Salah satu kunci menjadi pribadi yang baik adalah dengan senantiasa menjaga dan memperhatikan kondisi hati. Apakah hati masih dipenuhi iman atau justru mulai mengeras dan memudar. Sikap ini akan menumbuhkan kewaspadaan dan introspeksi diri. Karena sesungguhnya, sebaik-baik manusia adalah yang senantiasa menjaga dan membersihkan hatinya.

Hadirin rahimakumullah,

Demikian khutbah Jumat yang dapat disampaikan. Semoga nasihat singkat ini mampu menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus berbuat kebaikan dan memperbaiki diri dari berbagai sifat tercela. Semoga Allah SWT mempertemukan kita dengan bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِفَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّشَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Topik

Agama khutbah jumat khutbah menyambut rajab makna bulan rajab



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Blitar Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri