JATIMTIMES - Nama John Herdman mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola nasional. Pelatih asal Inggris itu disebut-sebut sebagai kandidat terdepan untuk mengisi posisi pelatih kepala Timnas Indonesia, menggantikan kursi yang tengah kosong. Menariknya, Herdman dikabarkan menolak tawaran dari Timnas Jamaika demi memprioritaskan peluang menangani skuad Garuda.
Selain Herdman, nama Giovanni van Bronckhorst juga santer beredar sebagai calon pelatih Timnas Indonesia. Namun hingga kini, PSSI masih belum memberikan konfirmasi resmi, lantaran proses negosiasi dengan para kandidat disebut masih berjalan.
Baca Juga : Update Medali Indonesia di SEA Games 2025: Kumpulkan 72 Emas, Voli Putra Hadapi Vietnam Hari Ini
Media Amerika Latin, Diez, turut menyoroti situasi Herdman. Dalam laporannya, Herdman sempat menjadi favorit untuk melatih Timnas Honduras dan hampir kembali ke kawasan CONCACAF setelah Jamaika kehilangan Steve McClaren. Namun keputusan sang pelatih justru mengarah ke Asia.
Disebutkan bahwa Federasi Sepak Bola Jamaika mempertimbangkan Herdman untuk menghadapi babak play-off antarbenua Piala Dunia 2026. Akan tetapi, Herdman menolak tawaran tersebut dan memilih menunggu proyek jangka panjang bersama Indonesia.
Langkah ini dianggap menunjukkan ambisi besar Herdman, sekaligus sinyal kuat ketertarikannya membangun Timnas Indonesia menuju level yang lebih tinggi.
Masih menurut Diez, John Herdman masuk dalam profil pelatih yang dicari PSSI. Pengalamannya menangani tim nasional di babak kualifikasi Piala Dunia menjadi nilai jual utama.
Herdman dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan disiplin tinggi, kuat dalam manajemen tekanan, serta piawai membangun transisi tim. Gaya permainan vertikal yang ia terapkan bersama Kanada terbukti efektif dan mengejutkan banyak lawan. Indonesia disebut berharap bisa meniru kesuksesan tersebut untuk meningkatkan daya saing di level Asia.
Profil Singkat John Herdman
John Herdman lahir pada 19 Juli 1975 di Consett, County Durham, Inggris. Berbeda dengan banyak pelatih top dunia, ia tidak memiliki latar belakang panjang sebagai pemain profesional. Sejak usia muda, Herdman justru memilih fokus meniti karier di jalur kepelatihan.
Keputusan itu membawanya hijrah ke Selandia Baru pada usia 28 tahun. Di sana, ia mulai melatih tim kelompok umur dan perlahan membuka jalan menuju panggung internasional.
Sukses di Timnas Putri Selandia Baru
Nama Herdman mulai dikenal luas saat dipercaya menangani Timnas Putri Selandia Baru pada periode 2006–2011. Selama lebih dari lima tahun, ia berhasil membangun tim yang kompetitif dan berprestasi.
Baca Juga : Timnas Futsal Indonesia Tumbang dari Vietnam, Telan Kekalahan Perdana di SEA Games 2025
Puncaknya, Herdman membawa Selandia Baru lolos ke Piala Dunia Wanita FIFA 2007 dan 2011, pencapaian besar bagi sepak bola wanita negara tersebut.
Mengukir Sejarah Bersama Kanada
Langkah besar berikutnya terjadi pada 2018 ketika Herdman menerima tantangan melatih Timnas Putra Kanada. Keputusan itu terbukti monumental. Di bawah kepemimpinannya, Kanada sukses lolos ke Piala Dunia 2022, penampilan perdana mereka setelah absen selama 36 tahun.
Tak hanya itu, Herdman juga mengubah Kanada menjadi kekuatan baru di kawasan CONCACAF. Ia mencatatkan sejarah sebagai satu-satunya pelatih yang membawa tim nasional putri dan putra dari negara yang sama tampil di Piala Dunia. Pada periode yang sama, ia juga sempat menangani Timnas U-23 Kanada.
Karier Klub dan Status Terkini
Kebersamaan Herdman dengan Timnas Kanada berakhir pada 2023. Setelah itu, ia melanjutkan karier di level klub dengan menangani Toronto FC, salah satu peserta Major League Soccer (MLS). Namun, masa baktinya di klub tersebut hanya berlangsung hingga 2024.
Usai berpisah dengan Toronto FC, Herdman sempat dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas Jamaika, tetapi negosiasi tak menemui kesepakatan. Hingga kini, ia berstatus tanpa klub dan terbuka terhadap tantangan baru.
Dengan status bebas kontrak dan rekam jejak mentereng di level internasional, peluang John Herdman menukangi Timnas Indonesia dinilai semakin terbuka. Publik sepak bola Tanah Air pun menantikan keputusan akhir PSSI, apakah sosok berpengalaman ini benar-benar akan dipercaya memimpin skuad Garuda menuju era baru.
