JATIMTIMES - Bupati Jember Muhammad Fawait SE. MSc., Sabtu (13/12/2025) melanjutkan program Bunga Desaku di penghujung tahun 2025, di Kecamatan Tempurejo, dengan diawali kegiatan apel siswa tingkat pelajar SMP di SMP Negeri 1 Tempurejo.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Jember menyampaikan pentingnya mencegah pernikahan dini sebagai upaya menekan angka stunting yang angkanya masih tinggi untuk Kabupaten Jember.
Baca Juga : Perpustakaan Kota Malang Diserbu Warga, Kunjungan Tembus 266 Ribu
Di hadapan ratusan siswa, Bupati memyampaikan, agar para pelajar tidak terburu-buru menikah di usia dini, tapi harus mengejar cita-cita dengan belajar sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
"Dulu negeri Tiongkok, itu ada sumberdaya manusianya di bawah Indonesia, negara Korea Selatan ilmu teknologinya juga di bawah Indonesia, Singapura, yang merdeka pada tahun 1977, juga di bawah Indonesia, tapi saat ini, negara-negara tersebut sudah maju lebih jauh melampui negara Indonesia, karena di negara tersebut, IPM nya terus ditingkatkan," ujar bupati.
Bupati juga menekankan, agar para pelajar yang masih duduk di bangku SMP, untuk tidak terburu-buru menikah. Bupati pun memanggil beberapa siswa untuk ditest pengetahuannya, seputar pernikahan.
"Coba kamu kesini (sambil menunjuk salah satu siswi untuk maju ke panggung), saya mau tanya berapa usia ideal untuk wanita yang hamil?" tanya bupati.
Siswi yang maju pun menjawab, "Usia ideal bagi wanita yang cukup untuk hamil, adalah usia 22 tahun," jawabnya.
Hal ini tentu membuat Bupati Jember bangga, dan meluruskan, bahwa idealnya usia untuk wanita siap hamil, adalah usia 21 sampai 35 tahun.
Selain melakukan tanya jawab dengan para pelajar, dalam kesempatan tersebut bupati juga menyampaikan program beasiswa kuliah dari Pemkab Jember.
Baca Juga : Mom is Home, SD Islam Sabilillah Tekankan Pembelajaran Karakter Siswa Sejak Dini pada Orang Tua
Bupati berharap, pelajar di Kabupaten Jember, kelak bisa menikmati beasiswa kuliah, dengan menempuh pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Terlebih Kabupaten Jember, juga memiliki banyak kampus ternama, yang tidak kalah dengan daerah atau kota besar lainnya.
Sementara Dra. Suminah, kepala SMP Negeri 1 Tempurejo, ditemui usai apel menyampaikan, bahwa pihaknya selalu merangkul siswanya, agar tidak sampai menikah di usia dini, dengan melakukan home care kepada alumninya.
Sejauh ini upaya tersebut cukup berhasil dimana 99 persen siswanya melanjutkan pendidikan lanjutan. "Kami memang selalu menekankan kepada murid kami, untuk tidak terburu-buru menikah setelah lulus sekolah SMP, mereka kami rangkul, dan kami juga melakukan kunjungan ke rumah alumni, untuk menelusuri jejak alumni, dan alhamdulillah 99 persen alumni di SMP sini, meski berasa di kebun, melanjutkan pendidikan lanjutan," pungkasnya. (*)
