Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Targetkan Swasembada Daging, Pemprov Jatim Lakukan Gerakan Serentak Inseminasi Buatan

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : A Yahya

24 - Nov - 2025, 19:39

Placeholder
Gubernur Jatim Khofifah bersama Bupati Jember M. Fawait

JATIMTIMES – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memacu peningkatan produktivitas sektor peternakan melalui Gerakan Serentak Pelayanan Inseminasi Buatan (GSPIB) Tahun 2025. Kegiatan yang dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu digelar di City Forest, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin (24/11), dan turut diikuti secara serentak oleh kabupaten/kota di seluruh Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah memimpin inseminasi buatan (IB) perdana pada 38 ekor sapi sebagai simbol dimulainya gerakan massal pelayanan inseminasi buatan di seluruh Jawa Timur.

Baca Juga : Kasus Dugaan Perundungan Siswi SMP, Polresta Malang Kota Tunggu Hasil Visum 

"Kita maksimalkan hari ini gerakan serentak untuk melakukan inseminasi buatan, maka di sini juga sedang dilakukan IB bersama kabupaten kota secara serentak," kata Gubernur Khofifah.

“Jika masif melakukan inseminasi buatan ini, maka diharapkan Indonesia dapat mewujudkan swasembada daging tahun 2029,” imbuhnya. 

Ia menyampaikan, GSPIB ini adalah langkah nyata yang dilakukan Pemprov Jatim bersama stakeholder untuk memperkuat Pembangunan nasional khususnya di sektor peternakan. Diantaranya pelaku dunia usaha, perguruan tinggi, asosiasi dokter hewan, asosiasi peternak, HKTI, BBIB, Pusvetma dan seluruh peternak di Jawa Timur.

"Sektor peternakan ini mendapatkan sinergitas dari sangat banyak elemen khususnya BBIB dan Pusvetma, ini semua bersinergi," tuturnya.

Diketahui pada 2022 lalu Jawa Timur harus melalui masa sulit berkaitan dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi, kambing, domba, kerbau, dan babi. Akibatnya banyak ternak yang sakit, mati, dan harus dipotong paksa. 

"Dampaknya populasi dan produktivitas ternak turun, produksi susu, daging, dan kelahiran pedet juga turun," sebutnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Gubernur Khofifah menuturkan beberapa langkah pengendalian presisi telah dilakukan seperti pengobatan ternak sakit, vaksinasi ternak sehat, dan desinfeksi lingkungan. 

Upaya ini juga dilakukan oleh Tim Satgas PMK yang melibatkan kolaborasi antara BNPB, Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, TNI, dan Polri. 

"Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kekompakan wabah PMK telah dapat dikendalikan dan di tahun 2024, statusnya telah menurun dari Wabah menjadi tertular," ucapnya.

"Pada saat kita masih melakukan pengendalian PMK, hari ini kita harus memberikan penguatan dan semangat kepada seluruh peternak dan penggemuk ternak, mereka harus terkonfirmasi bahwa vaksinasi berjalan dengan baik," tegasnya.

Sebagai upaya lanjutan, untuk memulihkan populasi sapi pasca PMK, telah dilakukan program Inseminasi Buatan atau kawin suntik. Saat ini terdapat 1.417 petugas kawin suntik di Jawa Timur yang siap berkontribusi.

"Hasilnya, sepanjang tahun 2024, Jawa Timur menghasilkan kelahiran pedet sebanyak 1,1 juta ekor yang merupakan capaian tertinggi secara nasional," katanya.

Sementara itu, di tahun 2025 pada rentang Januari hingga 24 November telah dilakukan inseminasi buatan pada 1.099.397 ekor sapi. Atas capaian ini Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas, baik dokter hewan, paramedik, maupun petugas kawin suntik sebagai garda terdepan. 

"Mari kita terus menjaga produktivitas ternak dengan tetap waspada PMK, tentunya melalui vaksinasi, biosekuriti, kontrol kebersihan kandang, serta pengendalian lalu lintas ternak," ajaknya.

Capaian sektor peternakan di Jatim ini sejalan dengan program Kedaulatan Pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Dimana produksi pangan dalam negeri merupakan fondasi masa depan Indonesia. Meskipun kondisi pangan dunia saat ini menghadapi tantangan berat akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan guncangan ekonomi global. 

"Jawa Timur ini siap di garda terdepan untuk menyampaikan pesan kepada Indonesia dan dunia Insyaallah Jawa Timur akan siap mendukung program Pak Presiden mewujudkan ketahanan pangan di lini paling depan," jelasnya.

Berdasarkan data BPS 2024, capaian populasi dan produksi ternak di Jawa Timur sangat menggembirakan. Antara lain populasi sapi potong 3,11 juta ekor dan berkontribusi 26% terhadap populasi nasional 11,75 juta ekor; Populasi sapi perah 292,26 ribu ekor dan berkontribusi 60% terhadap populasi nasional 485,82 ribu ekor.

Begitupun dari sisi produksi, kontribusi Jawa Timur terhadap nasional juga sangat vital, yaitu produksi daging sapi 121.387 ton dan berkontribusi 20% terhadap produksi nasional 597.754 ton; Produksi susu 476.712 ton dan berkontribusi 58% terhadap produksi nasional 808.352 ton;Produksi telur 2,02 juta ton dan berkontribusi 32% terhadap produksi nasional 6,34 juta ton.

Baca Juga : Merawat Budaya untuk Memperkuat Pendidikan: Edutalk FIP Unikama Dorong Paradigma Baru

Dari capaian tersebut dan analisa hasil inseminasi buatan dimana dalam sekali inseminasi buatan sudah berhasil bunting dan paling lambat 2 kali inseminasi buatan berhasil bunting kemudian proses sampai dengan kehamilan memakan waktu 1 tahun dengan rata-rata berat mencapai 400kg hingga 600kg pada usia 2 tahun. 

Jika proses tersebut dilakukan dengan masif dan disupport oleh provinsi-provinsi maka 3 tahun kedepan swasembada daging dapat diwujudkan.
 
"Paling lambat 4 tahun ke depan kalau bisa masif 3 tahun ke depan kita bisa Swasembada daging. Bukan tanpa alasan, karena kita bisa menghitung dari rata-rata IB, dan ini hitungannya terang sekali," ucapnya.

"Kalau kita bisa memaksimalkan sinergi dengan banyak provinsi yang memang punya kultur peternak maka sesungguhnya Indonesia ini bisa mencapai kalau menurut saya Swasembada daging maksimal 4 tahun ke depan," imbuhnya.

Gubernur Khofifah menyebut Jawa Timur patut bersyukur neraca kebutuhan dan ketersediaan produk peternakan menunjukkan angka surplus meskipun secara nasional masih terdapat defisit pada komoditas daging sapi dan susu.

Untuk mengatasinya, Pemprov Jawa Timur melaksanakan intervensi strategis, melalui Teknologi Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio; Vaksinasi dan pengendalian penyakit; serta Peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan peternak milenial.

Di kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi motivasi, dan semangat kepada seluruh Stakeholder Bidang Peternakan, mulai dari Pemerintah Daerah di seluruh Jawa Timur. 

Menurutnya Pemerintah Daerah di seluruh Jawa Timur, Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan, dokter hewan, paramedik, petugas inseminasi buatan (IB), Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKB), Pengawas Bibit Ternak, Pengawas Mutu Pakan, serta seluruh pelaku peternakan di Jawa Timur telah berkontribusi besar terhadap capaian sektor peternakan di Jawa Timur.

"Panjenengan semua berperan penting, saya berpesan agar panjenengan senantiasa berperan aktif dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pembangunan peternakan di Jawa Timur," pungkasnya.

Di kesempatan yang sama juga dilakukan pemeriksaan kebuntingan, pemberian vitamin, pengobatan dan vaksinasi sebanyak 300 - 500 ekor sapi; Ekpose panen pedet hasil IB sebanyak 20 ekor sapi; Ekpose 3 ekor sapi jantan hasil IB dengan bobot diatas 1 ton.

Kemudian juga dilakukan gerakan minum susu bersama 100 anak siswa sekolah 
dasar; Pemberian penghargaan kepada Petugas IB berprestasi, Kelompok Peternak berprestasi dan simbolis bantuan bidang 
peternakan serta sertifikat masyarakat perintis Hygiene Sanitas RPH.

Selain itu juga Penyerahan simbolis obat dan vaksin, bantuan pakan, bantuan Alsintan berupa motor roda tiga pengangkut pakan dan bantuan kambing untuk HKTI; Gelar pameran teknologi peternakan dan kesehatan hewan; Gelar pameran produk olahan hasil peternakan / bazar UMKM 
peternakan. 

 Keaktifan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan program inseminasi buatan pada ternak sapi berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Dalam kurun waktu Januari hingga 24 November 2025, inseminasi buatan pada 1.099.397 ekor sapi di Jatim dicatat MURI sebagai rekor inseminasi buatan kepada ternak sapi terbanyak dalam kurun waktu satu tahun. 

Piagam penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Nomor 12524/R.MURI/XI/2025 tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Marketing MURI Awang Rahargo kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam rangkaian acara Gerakan Serentak Pelayanan Inseminasi Buatan Jawa Timur Tahun 2025 yang diselenggarakan di City Forest Jl. Koptu Berlian, Jambutan, Tegalgede Kec. Sumbersari Kab. Jember.

 


Topik

Pemerintahan khofifah indar parawansa swasembada daging jember



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Blitar Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

A Yahya

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan