Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Muncul Fenomena Gus-gusan, Cendekiawan Muda NU Gus Kholil: Banyak Gus Problematik

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Yunan Helmy

16 - Nov - 2025, 14:58

Placeholder
Gus Kholil Kholili saat menerima penghargaan dari FJN.

JATIMTIMES - Pengasuh Pondok Pesantren Al Amiroh Canga’an Bangil, Pasuruan, Gus Kholil Kholili menyebut saat ini sedang marak fenomena "gus-gusan". Yakni, gus yang tak diketahui serta dijamin latar belakang keilmuan agamanya maupun dari segi nasab atau keturunan.

Misalnya yang belakangan viral dengan kontroversinya, seorang pendakwah muda yang mengaku bernama Gus Elham Yahya atau biasa dipanggil Gus El dari Kediri. Dia viral lantaran aksi berlebihannya yang doyan mencium anak kecil dalam pengajian di atas panggung.

Baca Juga : Kampanyekan Germas, Ribuan Warga Ikuti Mlaku Bareng Sedoyo Sehat, Ada Layanan Kesehatan Gratis dan Hadiah Umrah

Aksi tersebut sontak mendapatkan banyak kecaman dan juga ancaman pelaporan pidana ke polisi. Dan belakangan Elham telah memberikan klarifikasi serta permohonan maafnya.

Menanggapi ini Gus Kholil yang juga pengurus di PBNU tersebut mengakui bahwa fenomena seperti ini muncul dari bawah yang tak bisa dianggap remeh maupun disebut sedikit jumlahnya.

"Saya sebagai insan pesantren mengakui bahwa ada banyak sekali gus-gusan yang problematik. Orang-orang yang ya berasal dari kalangan pesantren yang problematik sangat banyak. Dan itu harus kita kritik bersama-sama," ujar pria yang terkenal sebagai cendekiawan muda NU ini.

Menurut cucu dari Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil Bangkalan ini, kritik tetap perlu disampaikan agar tidak muncul hal-hal yang meresahkan pesantren ataupun oknum-oknum pesantren yang membuat citra pesantren buruk.

 "Kita tahu pesantren ini institusi yang sudah ratusan tahun berjalan di Indonesia. Maka, sebagai insan pesantren, saya alumni pesantren, saya pegang pesantren, dan seterusnya. Saya sangat menyayangkan dengan adanya fenomena gus-gusan ini," tegas dia.

Pria yang dahulunya belajar di Ponpes Lirboyo selama 10 tahun ini berharap agar ke depan dengan ramainya kritik ini membuat insan pesantren bisa berbenah. Yakni, dengan kembali pada jalan yang lurus pada khittah serta meneladani para pendahulunya.

Baca Juga : Semarak Karnaval SCTV, Bupati Fawait: Momentum Tampilkan Produk Unggulan Jember

Menanggapi gelar pahlawan kakeknya, Syaikhona Kholil, Gus Oyeng- sapaan akrab lainnya- menyampaikan rasa terima kasih. "Saya juga merasa sangat bersyukur ya sebagai majelis keluarga atas diberikannya penghargaan pahlawan nasional kepada Mbah Kholil," lanjutnya.

Gus Kholil menambahkan penghargaan pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil adalah penghargaan terhadap pesantren, terhadap Nahdlatul Ulama, dan semua elemen kaum muslim di Indonesia. "Karena beliau adalah salah satu ya kalau boleh saya sebut, Bapak Pesantren Indonesia," ungkapnya.

Tahun 2025 yang sama ini juga Gus Kholil mendapatkan penghargaan dari Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) sebagai Tokoh Muda Inspiratif 2025.

 "Penghargaan ini ya, ini saya ucapkan siap terima kasih banyak ya kepada teman-teman Forum Komunikasi Jurnalis Nahdliyin. Saya bangga dan bahagia, merasa terhormat atas adanya penghargaan ini," imbuh Gus Kholil.


Topik

Peristiwa Fenomena gus-gusan Gus Kholil Kholili pesantren



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Blitar Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Yunan Helmy