JATIMTIMES - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma menyebut jembatan bailey yang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) segera dipasang di Kecamatan Donomulyo. Jembatan bailey itu menghubungkan Desa Donomulyo dan Desa Tlogosari.
Pria yang akrab disapa Oong itu menyampaikan, bantuan jembatan bailey itu merupakan hasil dari usulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang kepada Pemerintah Provinsi Jatim untuk menjadi jembatan sementara menggantikan jembatan yang rusak akibat terdampak bencana alam pada November 2024 lalu.
Baca Juga : Tarif Listrik November 2025 Tidak Ada Kenaikan, Berikut Daftar Harga per kWh untuk Semua Golongan
"Jembatan bailey ini adalah bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bantuan ini adalah anugerah bagi kami dan ini kami terima. Nanti akan kita letakkan di jembatan yang berada di Donomulyo yang terdampak bencana," ungkap Oong.
Jembatan bailey itu lebarnya telah memenuhi standar teknis, yakni sekitar 5,5 meter. Sedangkan panjang bentang jembatan bailey nantinya akan tergantung pada panjang jembatan yang rusak akibat bencana alam.
"Nanti setelah bailey terpasang, terus kita sudah siap anggaran untuk pembangunan jembatan permanen, bailey akan diberikan kepada kita. Sehingga nanti bailey bisa kita manfaatkan pada saat kejadian-kejadian di titik-titik rawan bencana lainnya," ungkap Oong.
Lebih lanjut, untuk saat ini, perkembangan rencana pemberian jembatan bailey dari Pemerintah Provinsi Jatim ke Pemkab Malang ini sudah masuk pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jatim Tahun Anggaran (TA) 2025.
"Jembatan bailey kalau informasi terakhir sudah masuk anggaran PAK pemprov dan segera dilaksanakan pada tahun ini. Mudah-mudahan bulan ini terlaksana dan bulan Desember 2025 sudah terselesaikan jembatan bailey ini. Sehingga masyarakat bisa mengakses kembali jembatan di Donomulyo," jelas Oong.
Sebelumnya Pemkab Malang telah mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jatim bantuan tiga unit jembatan bailey. Namun setelah melalui pembahasan, Pemerintah Provinsi Jatim hanya menyetujui satu unit jembatan bailey untuk Pemkab Malang.
"Sebenarnya kemarin kita minta tiga jembatan bailey. Cuma pemerintah provinsi juga membantu daerah-daerah lain juga. Idealnya sih punya tiga jembatan bailey. Tapi dengan satu ini kita bersyukur dulu," kata Oong.
Pihaknya pun berharap, nantinya jembatan bailey yang diberikan kepada Pemkab Malang memiliki panjang yang signifikan. Pasalnya, dengan kondisi seperti itu akan bisa dimanfaatkan untuk jembatan di titik-titik rawan bencana lainnya.
"Mudah-mudahan kita dikasih bailey dengan panjang signifikan sehingga kalau ada jembatan-jembatan yang bentangnya tidak terlalu lebar, bisa menangani beberapa titik jembatan. Kan nanti potongan-potongan, tinggal merangkai saja," pungkas Oong.
