JATIMTIMES - Di kampus hijau Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, semangat melawan korupsi tumbuh dari ruang yang sarat nilai spiritual. Perguruan tinggi keagamaan itu meneguhkan langkah baru lewat kolaborasi strategis dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membangun jejaring pendidikan antikorupsi yang berkelanjutan.
Pertemuan antara UIN Maliki Malang dan KPK belum lama ini, melahirkan ruang dialog terbuka tentang pentingnya membentuk ekosistem kampus yang jujur dan berintegritas.
Baca Juga : Kisah Sufi Roti, Permata, dan Ironi Takdir
Dari pihak KPK hadir Direktur Jejaring Pendidikan, Masagung Dewanto sebagai Kasatgas Pendidikan Tinggi, Indira Zachriyan sebagai Spesialis Jejaring Pendidikan, serta Astria Dewanti yang mewakili Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat. Sementara Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, bersama jajaran pimpinan kampus menyambut mereka dengan semangat kolaboratif.

Prof. Ilfi menegaskan bahwa UIN Maliki Malang bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga wadah pembentukan karakter Ulul Albab, manusia yang memadukan kecerdasan intelektual, spiritual, dan moral. Ia menekankan bahwa nilai-nilai tersebut sangat sejalan dengan semangat pendidikan antikorupsi. “Mahasiswa tidak cukup hanya pintar, tapi harus punya hati yang jujur dan karakter yang kuat. Di sinilah semangat pendidikan antikorupsi menemukan maknanya,” tuturnya.
Dari sisi KPK, Dian Novianthi menjelaskan bahwa kunjungan ke UIN Maliki Malang merupakan bagian dari penguatan jejaring kampus antikorupsi. Ia menyebut lembaganya menjalankan tiga fungsi utama sebagaimana diamanatkan UU Nomor 19 Tahun 2019, yakni penindakan, pencegahan, dan pendidikan. Baginya, pendidikan menjadi garda depan pembentukan budaya antikorupsi sejak dini.
“Pendidikan antikorupsi bukan sekadar wacana. Mahasiswa perlu dibekali kesadaran dan keberanian menolak praktik korupsi dalam bentuk apa pun,” tegas Dian. Ia juga menyoroti tiga fokus utama dalam strategi pendidikan antikorupsi: integrasi nilai antikorupsi ke dalam kurikulum, pembangunan ekosistem pendidikan berintegritas, dan penguatan jejaring antar kampus agar gerakan ini tumbuh serentak di berbagai perguruan tinggi.

Komitmen UIN Maliki Malang pun tak berhenti di tataran wacana. Kampus berkarakter Ulul Albab itu menyatakan kesiapan menjadi laboratorium integritas, tempat nilai kejujuran dan spiritualitas berjalan berdampingan dengan ilmu pengetahuan. Dukungan datang dari jajaran pimpinan seperti Prof. Triyo, Prof. Hamid, Ridwan, dan Prof. Agus Maimun, yang menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah konkret membangun peradaban akademik yang bersih dan bermartabat.
Baca Juga : 6 Zodiak Ini Diberkahi Energi Positif pada 29 Oktober 2025, Cinta dan Karier Berjalan Harmonis
Melalui kolaborasi ini, UIN Maliki Malang dan KPK berharap semangat antikorupsi dapat menjalar ke seluruh lapisan sivitas akademika. Pendidikan yang menanamkan nilai moral dan spiritual diyakini menjadi benteng terkuat melawan korupsi, sebuah langkah kecil namun bermakna menuju negeri yang berintegritas.
Dari kampus yang menghidupkan nilai Ulul Albab inilah, harapan akan Indonesia yang bersih dari korupsi terus disemai, tumbuh, dan mengakar kuat dalam nurani generasi muda.
