JATIMTIMES - Cuaca di sejumlah wilayah Jawa Timur dalam sepekan ke depan diprediksi bakal didominasi hujan. Berdasarkan laporan BMKG Juanda, hampir seluruh daerah di Jatim berpotensi diguyur hujan mulai Senin (20/10/2025) hingga Kamis (23/10/2025), sebelum jeda dua hari dan kembali berpotensi hujan pada Minggu (26/10/2025).
Fenomena atmosfer seperti gelombang Rossby dan Madden-Julian Oscillation (MJO) disebut menjadi penyebab meningkatnya pembentukan awan hujan di wilayah Jatim. “Rossby menyebabkan hujan hingga hari Kamis, break dua hari kemudian dilanjut MJO,” tulis akun resmi @infobmkgjuanda. “Semoga cuacanya sesuai harapan netizen sekalian,” lanjut BMKG Juanda lewat unggahan di media sosialnya, Senin (20/10/2025).
Baca Juga : Fenomena Langka! Hujan Meteor Orionid Bakal Terlihat di Indonesia, Ini Waktu Terbaiknya
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Juanda, berikut wilayah-wilayah di Jawa Timur yang berpotensi mengalami hujan selama sepekan ke depan:
- Senin, 20 Oktober 2025
Blitar, Jember, Lumajang, Magetan, Malang, Sumenep.
- Selasa, 21 Oktober 2025
Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Probolinggo, Kota Surabaya, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Trenggalek, Tuban, Tulungagung.
- Rabu, 22 Oktober 2025
Blitar, Bojonegoro, Jombang, Kediri, Madiun, Magetan, Malang, Nganjuk, Ngawi, Ponorogo, Probolinggo, Tulungagung.
- Kamis, 23 Oktober 2025
Jombang, Kediri, Lumajang, Malang, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo.
- Jumat, 24 Oktober 2025
Tidak ada wilayah yang terpantau mengalami hujan.
- Sabtu, 25 Oktober 2025
Cuaca cenderung cerah di seluruh wilayah Jawa Timur.
- Minggu, 26 Oktober 2025
Hujan diprakirakan kembali turun di wilayah Sumenep.
BMKG menjelaskan, kondisi atmosfer global menunjukkan sejumlah fenomena yang turut memengaruhi cuaca di Jawa Timur dalam sepekan ke depan. Di antaranya, fenomena ENSO (El Niño–Southern Oscillation) yang berada pada kondisi netral dengan nilai indeks NINO3.4 sebesar -0.42. Anomali negatif ini dinilai tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan awan konvektif di wilayah Jatim.
Sementara itu, fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) berada dalam fase negatif dengan nilai DMI -1.39. Kondisi ini justru berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Jawa Timur.
Baca Juga : Hari Santri 2025: Sejarah, Tema dan Link Logo Resminya
Dari sisi Outgoing Longwave Radiation (OLR), BMKG mendeteksi adanya anomali bernilai negatif di sebagian besar wilayah Jawa Timur. Hal ini mengindikasikan peningkatan pembentukan awan-awan hujan.
“Prediksi anomali OLR secara spasial menunjukkan nilai cenderung negatif pada sepekan ke depan dan terdapat gangguan gelombang MJO dan Rossby di Jawa Timur,” tulis BMKG Juanda dalam laporannya.
Lebih lanjut, Madden-Julian Oscillation (MJO) diperkirakan aktif pada fase 3-4 (Maritime Continent) dalam sepekan ke depan. Aktivitas ini berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan yang signifikan di wilayah Jatim.
Selain itu, anomali suhu muka laut di sekitar perairan Jawa Timur menunjukkan kisaran -0,0°C hingga +2,0°C, yang dapat meningkatkan massa uap air di atmosfer dan memperkuat potensi hujan.
Analisis angin pada lapisan 3.000 kaki (sekitar 900 meter) per Senin (20/10) pukul 07.00 WIB menunjukkan arah angin di wilayah Jawa Timur didominasi dari arah timur hingga tenggara dengan pola steady.
BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak selama masa pancaroba ini. Fenomena seperti hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung masih berpotensi terjadi di beberapa daerah.
Masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan. “Hindari berkendara ketika hujan lebat dengan jarak pandang terbatas. Jangan pula berteduh di bawah pohon ketika hujan disertai petir dan angin kencang,” imbau BMKG.
Selain itu, warga diingatkan untuk menjaga kesehatan selama masa pancaroba dengan pola hidup sehat. “Selalu jaga kesehatan dengan makan tiga kali sehari makanan bergizi seimbang, berolahraga teratur, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” lanjutnya.
Untuk memantau perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses informasi terkini melalui berbagai kanal resmi BMKG seperti Aplikasi INFO BMKG, SMS Blasting BMKG-Komdigi, akun media sosial resmi BMKG, serta Call Center 196.
