JATIMTIMES - Persaingan ide penelitian di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang tahun ini cukup ketat. Dari total 31 proposal yang diajukan mahasiswa, hanya 12 yang dinyatakan lolos untuk didanai fakultas. Proposal-proposal terpilih inilah yang kini mendapat pendampingan intensif agar berkembang menjadi artikel ilmiah yang bisa menembus jurnal bereputasi, baik Sinta maupun Copernicus.
Bukan sekadar seleksi administrasi, proses ini dirancang sebagai tahap awal melahirkan generasi peneliti muda yang siap bersaing di ranah akademik global. Melalui Workshop Pendampingan Penulisan dan Publikasi Karya Ilmiah bagi mahasiswa belum lama ini, mahasiswa juga diajak untuk melihat bahwa publikasi ilmiah bukan hanya kewajiban formalitas, melainkan bagian dari kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan.
Baca Juga : Unikama Dorong Mahasiswa Bijak Kuasai AI untuk Tingkatkan Kualitas Penulisan Ilmiah
Ahmad Fauzi, M.Pd., dosen Universitas Muhammadiyah Malang yang dipercaya menjadi pemateri, menekankan pentingnya membangun pondasi riset yang kuat. Menurutnya, latar belakang penelitian tidak bisa dibuat asal-asalan. “Permasalahan penelitian harus lahir dari tren, memiliki kebaruan, serta urgensi yang jelas. Dari pondasi itu, metode hingga publikasi bisa disusun dengan lebih kokoh,” tegasnya.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk tidak alergi pada perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini bisa menjadi mitra yang mempermudah desain penelitian, mengolah data, hingga mempercepat proses penulisan. Namun, Ahmad Fauzi mengingatkan bahwa AI tidak boleh dijadikan jalan pintas yang menggerus orisinalitas. “AI hanya pendukung. Analisis kritis dan ide mandiri tetap mutlak dari peneliti itu sendiri,” tambahnya.
Fakultas Ekonomi UIN Malang menegaskan bahwa pendampingan ini dirancang bukan hanya untuk mengajarkan cara menulis, melainkan membangun kesadaran mahasiswa tentang etika akademik. Di tengah derasnya arus digital, mahasiswa diarahkan untuk tetap menjaga integritas, memastikan setiap karya ilmiah lahir dari pemikiran yang jujur, relevan, dan bermakna.
Baca Juga : Revitalisasi Hi-Tech Mall Harus Libatkan Warga, DPRD Surabaya Usulkan Uji Publik
Keberhasilan 12 proposal lolos pendanaan menjadi awal perjalanan panjang. Dengan dukungan dosen dan forum pendampingan, diharapkan mahasiswa semakin percaya diri menembus publikasi internasional. Fakultas melihat langkah ini bukan sekadar pencapaian akademik, tetapi juga strategi memperkuat posisi UIN Malang dalam peta riset dan ilmu pengetahuan global.
