Halaman rumah Bu Ani di Kelurahan Karagsari, Kota Blitar, Rabu (30/1/2019) malam, diubah menjadi tempat pementasan teater arena. Di sana, sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) yang tergabung dalam Sanggar Waseso Nugroho dan Teater Tali Usil Unisba Blitar menunjukkan aksi kebolehannya bermain teater anak-anak.
Pentas teater ini mengangkat tema "Bocah Alas”. Pementasan itu didukung beberapa komunitas yang ikut mengisi pagelaran tersebut. Diantaranya Teater Etnika, Teater Azhar dan Mahasiswa Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar.
Sutradara Pertunjukan Teater ‘Bocah Alas’, Nirmala Puspa, mengatakan pementasan ini mengangkat konsep teater rakyat dengan tema teater lingkungan. Berkisah mengenai protes sosial anak-anak dari sebuah desa wisata yang lingkungannya rusak akibat penggundulan hutan.
“Pentas teater kali ini berkisah mengenai sekumpulan anak desa dari Desa Sumberurip yang mengeluhkan keadaan desanya. Desa Sumberurip adalah desa wisata yang jumlah wisatawannya terus berkurang, sepi. Sepi tersebut disebabkan oleh hutan-hutan yang gundul akibat penebangan liar,” ungkap Nirmala Puspa kepada BLITARTIMES.
Pementasan teater yang digelar sederhana ini mendapat sambutan meriah dari warga Kota Blitar. Cerita yang ditampilkan sarat dengan pesan moral dan sosial, yakni manusia harus menjaga hutan meskipun manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya kayu.
“Jadi kalau mau menebang pohon di hutan itu harus melalui yang namanya tebang pilih. Lalu hutan-hutan itu juga harus ditanami kembali atau reboisasi untuk menjaga kesimbangan alam,” tambah dia.
Sebagai seniman muda, Nirmala berharap dari pementasan ini teater rakyat bisa berkembang lebih pesat lagi khususnya di Kota Blitar. Sebab, sejauh ini teater rakyat khususnya di Kota Blitar masih kalah pamor dari kesenian lainnya seperti jaranan dan tari-tarian.
“Teater sangat bagus bila digeluti oleh anak-anak dan anak muda. Karena bisa meminimalisir kenakalan remaja. Menggeluti seni peran adalah kegiatan yang positif,” tegas lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
Pementasan teater yang digelar berjalan sukses mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya Sosiolog Rangga Bisma Aditya, yang malam itu hadir langsung menonton pertunjukan. Menurut Rangga, pesan sosiologis yang berkaitan dengan lingkungan disampaikan secara aplikatif melalui seni budaya yang mudah dipahami masyarakat.
“Panggung ini sangat bagus. Karena apa?, ini adalah sosialisasi hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dan berkaitan dengan ruang sosiologi masyarakat. Bagus karena saya pikir disampaikan tidak dalam bentuk sarasehan, tidak dalam bentuk workshop,” katanya.
Rangga berharap pentas teater ‘Bocah Alas’ dapat memasyarakatkan kepedulian terhadap lingkungan. “Kreatif, pesannya nyampe. Pertunjukkanya langsung bersentuhan langsung dengan konteks lingkungan. Dimana tidak ada panggung, tidak ada ruang penonton. Tidak ada sekat, isunya sampe ke masyarakat,” tuntasnya.(*)