Bacaan Malam Natal 24 Desember 2025 Lengkap: Yesaya, Mazmur, Kisah Para Rasul, dan Injil

Reporter

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy

24 - Dec - 2025, 05:54

Ilustrasi malam Natal. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Malam Natal yang jatuh pada 24 Desember 2025 menjadi salah satu momen paling khidmat dan penuh makna bagi umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pada malam suci ini, umat berkumpul dalam perayaan Ekaristi untuk mengenang sekaligus merayakan peristiwa kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat yang diutus Allah ke dunia. 

Suasana doa, pujian, dan permenungan menyatu dalam liturgi malam Natal sebagai ungkapan syukur atas kasih Allah yang nyata dalam sejarah manusia.

Baca Juga : Selamat! Jennifer Coppen Resmi Dilamar Pesepak Bola Justin Hubner

Dalam perayaan tersebut, bacaan kitab suci malam Natal memiliki peran penting sebagai dasar refleksi iman. Melalui rangkaian bacaan liturgi, umat diajak menelusuri kembali janji keselamatan Allah sejak Perjanjian Lama hingga penggenapannya dalam diri Yesus Kristus. Nubuat para nabi, kesaksian para rasul, serta kisah kelahiran Yesus dalam Injil menjadi satu kesatuan yang meneguhkan iman dan harapan.

Berdasarkan Penanggalan Liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), bacaan malam Natal 24 Desember 2025 diawali dengan sabda pengharapan dari Nabi Yesaya, dilanjutkan dengan Mazmur Tanggapan, bacaan dari Kisah Para Rasul, dan ditutup dengan Injil menurut Matius yang mengisahkan kelahiran Yesus. 

Berikut bacaan Malam Natal 24 Desember 2025 selengkapnya.

Bacaan Pertama

Yesaya 62:1–5

Nabi Yesaya menyampaikan pesan pengharapan bagi Sion dan Yerusalem. Allah berjanji tidak akan tinggal diam hingga kebenaran-Nya bersinar terang dan keselamatan-Nya dinyatakan kepada bangsa-bangsa. Umat Allah digambarkan sebagai mahkota kemuliaan di tangan Tuhan dan disebut dengan nama baru sebagai tanda kasih dan perkenanan-Nya.

Bacaan ini menegaskan bahwa Allah bersuka cita atas umat-Nya sebagaimana mempelai bersuka cita atas pasangannya, menandakan hubungan yang dipulihkan dan penuh kasih antara Allah dan manusia.

Mazmur Tanggapan

Mazmur 89:4–5, 16–17, 27, 29

Mazmur ini menggemakan kesetiaan Allah terhadap perjanjian-Nya. Pemazmur memuji Tuhan yang menegakkan keturunan Daud untuk selama-lamanya dan menjamin kekokohan takhta-Nya.

Umat diajak untuk bersorak karena nama Tuhan. Sebab, Dia-lah sumber kekuatan dan kemuliaan. Janji Allah tentang keturunan yang kekal menjadi dasar pengharapan akan hadirnya Sang Mesias.

Bacaan Kedua

Kisah Para Rasul 13:16–17, 22–25

Baca Juga : Profil Mantan Suami Aura Kasih Kembali Disorot di Tengah Isu Kedekatan dengan Ridwan Kamil

Dalam khutbahnya, Rasul Paulus menelusuri sejarah keselamatan bangsa Israel. Ia mengingatkan bagaimana Allah memilih umat-Nya, memimpin mereka keluar dari Mesir, dan mengangkat Daud sebagai raja yang berkenan di hati-Nya.

Paulus menegaskan bahwa dari keturunan Daud inilah Allah menghadirkan Juru Selamat, yaitu Yesus. Yohanes Pembaptis pun telah mempersiapkan jalan dengan menyerukan pertobatan, sambil menegaskan bahwa dirinya bukanlah Mesias.

Bacaan Injil

Matius 1:1–25

Injil Malam Natal menurut Matius diawali dengan silsilah Yesus Kristus, yang menunjukkan bahwa Ia adalah keturunan Abraham dan Daud, sesuai dengan janji Allah sejak dahulu.

Bagian ini juga mengisahkan kelahiran Yesus dari perawan Maria melalui karya Roh Kudus. Yusuf, yang digambarkan sebagai pribadi yang tulus dan taat, menerima kehendak Allah setelah malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam mimpi.

Yesus lahir sebagai penggenapan nubuat, dan Ia diberi nama Imanuel, yang berarti Allah menyertai kita. Pesan ini menegaskan bahwa Allah hadir di tengah manusia untuk membawa keselamatan.

Makna Bacaan Malam Natal

Rangkaian bacaan malam Natal 24 Desember 2025 mengajak umat untuk merenungkan kesetiaan Allah yang tak pernah ingkar janji. Kelahiran Yesus menjadi tanda nyata kasih Allah yang hadir dalam sejarah manusia, membawa terang di tengah kegelapan dan harapan di tengah pergumulan hidup.

Melalui bacaan ini, umat diajak membuka hati, menyambut Sang Juruselamat, dan menghidupi semangat Natal dalam kasih, kerendahan hati, serta pengharapan yang teguh.