Pertamina Aktifkan Satgas Nataru, Antisipasi Lonjakan Permintaan BBM dan LPG
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
A Yahya
03 - Dec - 2025, 10:19
JATIMTIMES - PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus lebih dini mengaktifkan satuan tugas (satgas) natal tahun 2025 dan tahun baru (nataru) 2026 untuk fokus terhadap layanan pemenuhan kebutuhan energi berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menyampaikan, Satgas Nataru diaktifkan lebih dini mulai tanggal 13 November 2025 sampai tanggal 11 Januari 2026.
Baca Juga : Perkuat Layanan Hukum, Rutan Situbondo Gandeng Pengadilan Agama untuk Mudahkan Akses Warga Binaan
Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan, kenyamanan, serta mendukung aktivitas masyarakat, pariwisata dan transportasi baik darat maupun udara dengan memastikan kelancaran pendistribusian energi berupa BBM dan LPG.
"Periode Satgas Nataru ini dimulai lebih awal yang mana pada tahun-tahun sebelumnya dimulai pada bulan Desember," ujar Ahad dalam keterangannya dikutip Rabu (3/12/2025).
Menurutnya, Satgas Nataru diaktifkan lebih dini untuk mempersiapkan seluruh sumber daya untuk menghadapi proyeksi nasional tiga momen puncak mobilitas masyarakat. Yakni pada tanggal 24 sampai 25 Desember 2025, 31 Desember 2025 sampai Januari 2026, serta arus balik pada tanggal 2 sampai 4 Januari 2026.
Lebih lanjut, Ahad menjelaskan, bahwa PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memproyeksi adanya peningkatan kebutuhan BBM terutama untuk jenis Gasoline serta peningkatan kebutuhan LPG. Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan.
"Proyeksi konsumsi BBM selama periode Satgas ini diperkirakan meningkat sekitar 8,4 persen dari rata-rata normal 19.580 KL/hari untuk Gasoline dan untuk Gasoil turun sekitar 5,1 persen dari konsumsi normal 9.596 KL/hari seiring berkurangnya aktivitas industri selama libur panjang. Sedangkan kebutuhan Rumah Tangga konsumsi Mitan diperkirakan meningkat 8,5 persen dari normal harian 348 KL/hari dan LPG meningkat 3,4 persen dari normal harian 6.184 MT/hari," jelas Ahad.
Untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat, PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG di seluruh SPBU dan Agen LPG dalam kondisi yang optimal, dengan mengutamakan distribusi yang merata di seluruh daerah, termasuk daerah-daerah yang rawan atau terpencil.
"Kami memastikan pasokan dan distribusi energi tetap terjaga sepanjang periode Nataru. Selain stok yang aman, kami juga memperkuat berbagai layanan tambahan agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih nyaman selama perjalanan," ujar Ahad.
Selain itu, PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus sejak awal juga telah melakukan optimalisasi terhadap seluruh infrastruktur yang dimiliki, meliputi 1.473 SPBU, 907 Pertashop dan 1.209 Agen LPG.
Dari jumlah tersebut, terdapat beberapa layanan 24 jam serta tambahan untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat. Setidaknya terdapat SPBU 24 Jam yang tersebar di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Untuk di wilayah Jawa Timur terdapat 564 SPBU, Bali 57 SPBU, Nusa Tenggara Barat 10 SPBU, serta Nusa Tenggara Timur 13 SPBU. Sehingga total terdapat 644 SPBU 24 Jam.
Lalu, untuk Agen LPG 24 Jam di Jawa Timur terdapat 786 agen, Bali 37 agen, Nusa Tenggara Barat 91 agen, serta Nusa Tenggara Timur sebanyak 3 agen. Sehingga total ada 917 Agen LPG 24 Jam. Selanjutnya, terdapat mobil tangki yang stand by di Jawa Timur sebanyak sembilan unit, Bali empat unit, Nusa Tenggara Barat empat unit dan Nusa Tenggara Timur nihil. Sehingga total sebanyak 17 unit mobil tangki.
Kemudian untuk layanan BBM dan Kiosk Pertamina Siaga hanya tersedia di Jawa Timur yang berjumlah tujuh titik. Lalu untuk Pertamina Delivery Service (PDS) atau motorist di Jawa Timur terdapat 22 unit, Bali 11 unit, Nusa Tenggara Barat lima unit dan Nusa Tenggara Timur tiga unit. Sehingga total sebanyak 41 unit PDS atau motorist.
Baca Juga : Empat Penghargaan Sekaligus, Satresnarkoba Polresta Malang Kota Tunjukkan Kinerja Terbaik 2025
Selain itu ada juga layanan Serambi By Pertamina yang hadir di rest area dan pusat keramaian dengan menyediakan berbagai fasilitas tambahan seperti ruang istirahat, nursery, barbershop, mini klinik, hingga area bermain anak. Untuk di wilayah Jawa Timur terdapat dua titik dan di Bali terdapat satu titik. Sedangkan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur nihil.
Selanjutnya, dukungan layanan keselamatan juga diberikan oleh PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui ambulans di sejumlah titik strategis dan porter gratis di beberapa bandara untuk membantu mobilitas masyarakat.
"Sistem monitoring real-time melalui command center satgas memastikan suplai segera ditambah jika terjadi lonjakan permintaan," ujar Ahad.
Untuk kenyamanan konsumen, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus turut menghadirkan promo pembelian BBM Non-Subsidi serta program MyPertamina yang memudahkan transaksi dan akses layanan.
"Kami mengimbau masyarakat mengisi BBM sejak awal sebelum memasuki jalur padat dan memanfaatkan aplikasi MyPertamina untuk informasi titik layanan dan promo. Kami siap melayani sepenuh hati agar masyarakat dapat menikmati liburan dengan tenang bersama keluarga," jelas Ahad.
Sementara itu, selain kesiapan pasokan BBM dan LPG, PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus juga memastikan kesiapan pasokan Avtur untuk kebutuhan penerbangan di 13 bandara yang tersebar di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Konsumsi Avtur untuk penerbangan di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur naik sebesar 2,4 persen dari rerata normal harian 3.504 KL/hari.
Menurut Ahad, untuk pasokan Avtur dipastikan cukup untuk mendukung peningkatan mobilitas penumpang udara selama arus pergi dan arus balik pada momentum Natal tahun 2025 dan Tahun Baru 2026.
"Untuk sektor Aviasi, kami juga telah menyiapkan pasokan Avtur dengan kapasitas yang memadai, terutama mengingat tingginya volume penerbangan selama arus pergi dan arus balik," pungkas Ahad.
