PKKMB Unikama 2025 Meriah! Aula Sarwakirti Disulap Jadi Panggung Mahakarya Budaya Nusantara

02 - Dec - 2025, 06:06

Pekan Ekspresi Seni, Budaya Nusantara yang digelar di Aula Sarwakirti, Selasa (2/12/2025), menjadi penutup yang hangat bagi rangkaian PKKMB 2025 (ist)

JATIMTIMES - Penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Selasa (2/12/2025), di Aula Sarwakirti, menjelma menjadi ruang pesta penuh warna, tempat ritme muda bertemu denyut kebudayaan Nusantara dalam gelaran Pekan Ekspresi Seni dan Budaya. Mahasiswa baru hadir dengan kostum etnik dan kreasi daur ulang, menghadirkan energi yang menyala seperti tanda dimulainya perjalanan akademik mereka. Di balik gemuruh yel-yel dan keramaian itu, tersimpan satu pesan yang menyatukan, yakni langkah pertama memasuki dunia kampus dimulai dengan merayakan identitas budaya yang mereka bawa masing-masing.

Rektor Unikama, Dr. Sudi Dul Aji, M.Si., berdiri di depan para mahasiswa dengan pesan yang terasa langsung menusuk, bahwa keberagaman bukan sesuatu yang ditoleransi, tapi dirayakan. Ia menegaskan bahwa generasi baru Unikama harus tumbuh sebagai pribadi yang kreatif dan terbuka, maupun menjadi generasi yang tak gentar menampilkan jati diri bangsanya.

2

Pesan tersebut ditegaskannya, menyiratkan ajakan agar mahasiswa lebih luwes beradaptasi dengan kultur kampus yang menjunjung kearifan lokal, terbuka terhadap perbedaan, serta mampu membangun kreativitas yang relevan dengan nilai budaya yang ada. “Di sini para Adipati Kanjuruhan belajar bahwa perbedaan adalah kekuatan,” ujarnya.

Baca Juga : MIN 2 Kota Malang Unjuk Gigi di Forum Pendidikan Islam Dunia

Dalam suasana riuh tepuk tangan, Rektor kemudian mengukuhkan Duta Mahasiswa Baru dari tiap fakultas. Selempang disematkan, sertifikat diberikan, dan cendera mata berpindah tangan di atas panggung, ritual simbolis yang menandai lahirnya wajah-wajah baru yang siap menjadi representasi mahasiswa angkatan 2025.

3

Dari sisi pembinaan kemahasiswaan, Dr. Teguh Sulistyo, M.Pd., mengingatkan bahwa pekan seni dan budaya ini bukan sekadar festival kostum dan musik. Ia mendorong mahasiswa baru menangkap pesan yang lebih dalam: belajar peka terhadap sekitar, cinta pada budaya sendiri, dan berani berjejaring. “Yang kalian bawa pulang bukan panggungnya, tapi nilai-nilainya,” tegasnya.

1

Sementara itu, Wakil Rektor I Unikama, Dr. Choirul Huda, M.Si., memberikan apresiasi penuh atas semangat mahasiswa baru yang mengikuti acara tanpa kehilangan energi sejak pagi. Ia menantang mereka menjadikan pengalaman ini sebagai pijakan untuk berkontribusi di lingkungan kampus, baik lewat organisasi, karya ilmiah, maupun aktivitas yang mendorong hidup sosial-budaya lebih hangat.

Selama hampir dua bulan terakhir, PKKMB telah menjadi ruang pendewasaan awal. Bukan hanya mengenalkan budaya akademik, tetapi juga mempertemukan mahasiswa baru dengan nilai kebangsaan, toleransi, dan kebersamaan. Tema tahun ini, “Jejak Mahakarya Nusantara: Bersatu dalam Kreasi, Merajut Tenun Keberagaman”, terasa pas menggambarkan atmosfir acara: setiap mahasiswa membawa mahakarya kecil dari latar masing-masing, dan ketika dirajut bersama, tercipta kekuatan kolektif yang melampaui sekadar seremoni penyambutan.