MIN 2 Kota Malang Unjuk Gigi di Forum Pendidikan Islam Dunia

Editor

Dede Nana

02 - Dec - 2025, 04:24

Kepala MIN 2 Kota Malang, Nanang Sukmawan Setiabudi, M.Pd.I hadir langsung dalam ICIED 2025. Dalam momen itu, seorang guru MIN 2 Kota Malang, Ikke Nilova El Hasany juga tampil dalam sesi Parallel Presentation (ist)

JATIMTIMES - Di tengah forum internasional yang mempertemukan para akademisi dan peneliti pendidikan dari berbagai negara, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Malang turut mengambil peran penting dalam The 10th International Conference on Islamic Education (ICIED) 2025 yang digelar di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang belum lama ini. 

Kehadiran mereka menegaskan kontribusi madrasah dalam percakapan global mengenai integrasi teknologi dan etika dalam pendidikan Islam masa depan.

Baca Juga : Jadwal Puasa Sunnah Desember 2025, Lengkap Niat & Keutamaannya!

Kepala MIN 2 Kota Malang, Nanang Sukmawan Setiabudi, M.Pd.I, hadir langsung pada konferensi yang mempertemukan para pemikir pendidikan dari Australia, Brunei Darussalam, Jepang, dan Singapura itu.

 Kehadirannya tidak sebatas representasi lembaga; ia menjadi sinyal bahwa MIN 2 sedang memperluas langkah, menempatkan madrasah sebagai bagian dari percakapan global mengenai teknologi, etika, dan keberlanjutan pendidikan.

Kontribusi madrasah ini semakin terasa ketika Ikke Nilova El Hasany, salah satu guru MIN 2 Kota Malang tampil dalam sesi Parallel Presentation. Ia memaparkan riset “Studi Etika Digital dan Penerapan AI dalam Pembelajaran Bahasa Arab di MIN 2 Kota Malang,” yang membuka cara baru melihat pembelajaran madrasah ibtidaiyah: adaptif terhadap teknologi tetapi tetap berpihak pada keamanan dan kemanusiaan peserta didik.

Riset tersebut mengurai bagaimana Artificial Intelligence mulai diterapkan di kelas, sekaligus menggarisbawahi risiko yang harus dipahami, dari privasi data hingga etika bermedia digital. 

Pendekatan kritis yang dibangun MIN 2 terhadap penggunaan AI membuat peserta konferensi memberi respons positif. Mereka menilai praktik madrasah ini sebagai contoh konkret bagaimana institusi pendidikan dasar bisa maju tanpa kehilangan nilai.

Nanang menegaskan kebanggaannya atas partisipasi guru tersebut. “Forum ini memberi perspektif luas bagi madrasah dalam mengintegrasikan teknologi secara bijak. Terima kasih kepada Ibu Ikke Nilova El Hasany yang telah membawa pengalaman terbaik MIN 2 ke panggung internasional,” katanya.

Baca Juga : Ruang Guru SDN 1 Merjosari Terbakar, Diduga Korsleting Listrik

Dari ruang kelas di Kota Malang menuju forum akademik internasional, MIN 2 Kota Malang menunjukkan bahwa inovasi tidak memiliki hierarki. Mereka menempatkan diri bukan sebagai pengikut perkembangan, tetapi sebagai penggerak yang membangun literasi digital, memperkuat kompetensi guru, dan merawat jejaring akademik lintas negara. 

"Yang jelas kami terus berupaya melakukan peningkatan dalam berbagai aspek, sehingga menjadikan MIN 2 Kota Malang semakin maju," tegasnya.

Dengan kehadiran di ICIED 2025, MIN 2 Kota Malang mengukuhkan perannya sebagai madrasah yang berani menatap masa depan, menghubungkan etika, teknologi, dan pendidikan Islam ke dalam satu visi yang lebih berkelanjutan.