Ketika Boros Jadi Jalan Rezeki: Pelajaran dari Qais bin Sila Al-Anshari

Editor

A Yahya

02 - Dec - 2025, 11:51

Ilustrasi sahabat nabi yang gemar bersedekah, bahkan disebut terlalu boros bersedekah (ist)

JATIMTIMES - Di tengah riuhnya kehidupan yang sering membuat manusia terlalu berhitung pada hartanya, kisah seorang sahabat Nabi bernama Qais bin Sila Al Anshari RA menawarkan napas lain: keberanian untuk memberi tanpa takut habis. Cerita ini termaktub dalam Fadhilah Sedekah, karya Syekh Maulana Zakariyya Al Khandahlawi, sebuah kisah yang mengingatkan bahwa rezeki kadang datang dari arah yang tidak pernah kita kalkulasikan.

Qais pernah dilaporkan keluarganya kepada Nabi Muhammad SAW. Alasannya sederhana namun menusuk: ia dianggap boros, suka menghamburkan harta, terlalu mudah memberi. Tuduhan itu membuat Qais menjelaskan langsung kepada Rasulullah. Ia berkata bahwa sebagian hasil kebunnya ia infakkan di jalan Allah, dan sisanya digunakan menjamu siapa pun yang bertamu.

Baca Juga : Daftar Bansos yang Cair Desember 2025: PKH, BPNT, hingga BLT Kesra

Alih-alih menegur, Rasulullah SAW menepuk dada Qais sambil mengucapkan pesan yang sama sebanyak tiga kali: “Belanjakanlah hartamu, maka Allah akan membelanjai mu." Sebuah kalimat pendek, tetapi terasa seperti janji sekaligus tantangan.

Tak lama setelah itu, Qais ikut berangkat berjihad. Ia berangkat dengan tunggangannya sendiri, sebuah simbol kemandirian, dan sepulangnya ia dikenal sebagai salah satu lelaki terkaya di kampungnya. Ironisnya, mereka yang dulu berhitung ketat dalam bersedekah justru tidak memiliki harta sebanyak dirinya. Qais memberi tanpa syarat, dan balasannya datang tanpa terduga.

Dalam Fadhilah Sedekah, Syekh Maulana Zakariyya kembali menekankan pesan Al-Qur’an yang berulang kali mengingatkan manusia agar memperbanyak sedekah sepanjang hidup masih berdenyut. Setelah kematian, kata beliau, yang tersisa hanyalah sesal bagi mereka yang terlalu menahan.

Beberapa ayat Al-Qur’an menguatkan pesan tersebut. Salah satunya termaktub dalam QS Al-Hadid ayat 11: “Siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik? Maka Allah akan melipatgandakan balasannya dan memberinya ganjaran yang mulia.”

Baca Juga : Selasa Pon 2 Desember 2025 Bawa Rezeki Lancar? Cek Ramalan Wetonmu Hari Ini!

Ayat lain pada surah yang sama (ayat 18) menegaskan hal serupa: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang bersedekah akan dilipatgandakan balasannya, dan disediakan bagi mereka ganjaran yang sangat mulia.”

Menurut Syekh Zakariyya, sedekah sejatinya adalah “pinjaman” kepada Allah, dan setiap pinjaman pasti dikembalikan. Bedanya, Sang Peminjam membayar dengan cara yang mustahil disaingi siapa pun. Balasan itu sering muncul justru pada saat si pemberi berada dalam keadaan sangat membutuhkan, layaknya seseorang yang menabung untuk hari pernikahan, perjalanan jauh, atau keperluan penting lain. Saat uang itu dibutuhkan, ia tersedia tanpa drama.