Dishub Kota Malang Siapkan Skema Lalin Dinamis, Dukung Percepatan Proyek Drainase Soehat

Reporter

Riski Wijaya

11 - Nov - 2025, 08:16

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Demi memastikan proyek drainase di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) berjalan lancar tanpa mengganggu aktivitas warga, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mulai menyiapkan sejumlah langkah rekayasa lalu lintas.

Langkah ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari arahan Wakil Gubernur Jawa Timur dan Wali Kota Malang, agar proyek strategis yang tengah dikebut itu bisa rampung tepat waktu.

Baca Juga : Hari Penting untuk Libra hingga Pisces! Energi Kosmis 11 November Bisa Ubah Hidup Zodiak Ini

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan bahwa pihaknya tengah menyusun skema rekayasa lalu lintas yang menyesuaikan dengan progres lapangan.

Salah satunya dengan penyesuaian sistem lampu lalu lintas (APILL) dan pengawasan melalui Area Traffic Control System (ATCS) di sekitar simpang Jembatan Soehat.

“Dari arah barat, tepatnya Jalan MT Haryono menuju Jalan Panjaitan (Betek), ada rencana untuk dibuat jalur lurus. Tapi ini masih kami bahas di forum lalu lintas karena menyangkut lintas kewenangan,” ujar Jaya sapaan akrabnya

Selain pengaturan jalur utama, Dishub juga menyiapkan opsi contra flow yang bisa diberlakukan sewaktu-waktu. Langkah ini diterapkan secara insidentil, misalnya saat pengerjaan pemasangan box culvert atau ketika alat berat memerlukan ruang gerak tambahan.

“Penerapan contra flow dilakukan terbatas, misalnya dari depan M Trans hingga titik u-turn berikutnya. Jadi sifatnya situasional,” imbuhnya.

Untuk mengantisipasi kemacetan, Dishub akan menurunkan personel di lapangan guna mengatur arus lalu lintas. Petugas juga akan memantau kondisi secara real-time, sehingga keputusan penutupan jalur bisa dilakukan cepat bila dibutuhkan.

Baca Juga : Wamen Kebudayaan Giring Dorong Rebung Sanankerto Turen Bisa Jangkau Pasar Ekspor

“Kalau memang harus ditutup total untuk percepatan pekerjaan, itu bisa dilakukan. Tapi tentu menyesuaikan kondisi dan kebutuhan di lapangan,” tegasnya.

Pihaknya juga mengusulkan agar dibuat pos pantau di sekitar area proyek. Pos tersebut berfungsi sebagai pusat koordinasi cepat bila terjadi penumpukan kendaraan atau perubahan situasi di jalur utama Soehat.

“Fokus kami jelas, pekerjaan selesai tepat waktu, tapi aktivitas warga dan pelaku usaha di kawasan Soehat tetap berjalan lancar,” tandasnya.

Dengan pengaturan dinamis dan koordinasi lintas instansi, Dishub berharap proyek drainase Soehat tak hanya memperlancar sistem air hujan di kawasan padat itu, tapi juga tidak memicu kemacetan panjang selama masa pengerjaan.