Pemanfaatan Makam Jadi Solusi Cerdik Tambah Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang

Reporter

Hendra Saputra

Editor

A Yahya

10 - Nov - 2025, 03:46

Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kota Malang makin kreatif dalam memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan memanfaatkan aset yang sudah ada, tanpa membuka lahan baru. Salah satu langkah strategisnya, yakni mengubah area makam menjadi taman terbuka hijau yang rindang dan fungsional.

Menurut ‎Pelaksana Harian (Plh) Kepala ‎Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang (DLH) Malang, Gamaliel Raymond, upaya ini dilakukan agar lahan eksisting tetap produktif. Dalam hal ini baik secara lingkungan dan sosial. 

Baca Juga : Bupati Sanusi Ajak Masyarakat Berjuang dengan Gaya Baru di Peringatan Hari Pahlawan

“Untuk penambahan RTH, bukan kami mencari lahan baru, tapi memanfaatkan bekas yang ada,” ujar Raymond. 

Transformasi makam yang dilakukan di seluruh kecamatan Kota Malang bertujuan dua jalan, mulai memperbaiki estetika kota serta meningkatkan kualitas udara dan keteduhan kawasan. DLH memasang jenis tanaman pelindung berdaun lebar, seperti mauni, tabebuya, pohon asem, dan beberapa pohon buah yang punya daya serap karbon tinggi dan akar kuat untuk menjaga kestabilan tanah. 

Raymond menjelaskan prosesnya, DLH menerima penyerahan lokasi dari ‎Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang (BKAD). Kemudian pihaknya melakukan penanaman dan pemeliharaan rutin. 

“Kami manfaatkan terutama lahan-lahan makam. Nantinya akan kami tanami tanaman pelindung supaya bersih dan rindang,” jelasnya.

Baca Juga : Karyawan Alfamart Malang Gelar Aksi Bersih-Bersih dan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan

Dengan optimalisasi lahan makam sebagai RTH, Pemkot Malang mengharapkan dua dampak besar, seperti meningkatkan rasio hijau kota tanpa alih fungsi lahan baru sekaligus meneguhkan komitmen menjaga keseimbangan lingkungan dan kenyamanan warga. Langkah ini penting mengingat masih banyak lahan terbuka yang belum sesuai fungsi atau belum dikelola secara optimal.

Para pakar tata ruang sebelumnya menyoroti bahwa Kota Malang masih kekurangan lahan RTH publik secara signifikan, sehingga pemanfaatan lahan alternatif seperti makam, jalur hijau, sempadan sungai dan infrastruktur menjadi salah satu solusi strategis.