Belajar dari Bung Hatta Hingga Tan Malaka, Rektor UM Tekankan Pentingnya Belajar Bahasa Asing Sejak Dini

Editor

A Yahya

11 - Oct - 2025, 04:00

Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., menyambut positif rencana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang akan mengajarkan bahasa Inggris mulai kelas 3 SD pada 2027. Ia menilai kebijakan tersebut sebagai langkah strategis untuk menyiapkan generasi Indonesia yang mampu beradaptasi dengan arus global.

Menurutnya, penguasaan bahasa internasional bukan sekadar keterampilan komunikasi, melainkan simbol keterbukaan terhadap dunia. “Pengenalan bahasa internasional menjadi penting. Para pendiri bangsa seperti Tan Malaka, Agus Salim, hingga Semaun, meski tidak semua menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, mereka fasih berbahasa asing. Itu yang membuat mereka bisa berinteraksi dan memahami dinamika dunia,” ujar Hariyono.

Baca Juga : Siapa Lebih Hebat, Patrick Kluivert atau Graham Arnold? Duel Taktik Panas Jelang Irak vs Indonesia

Ia menuturkan, kemampuan berbahasa internasional telah menjadi salah satu penanda kemajuan intelektual sejak masa pergerakan nasional. Bahkan, kata dia, Bung Hatta pernah menyebut bahwa Semaun dapat berpidato dengan fasih dalam bahasa Belanda dan Jerman di hadapan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia di Eropa. “Itulah bukti bahwa penguasaan bahasa internasional adalah jembatan mengenal dunia, agar kita sadar bahwa kita tidak hanya pewaris peradaban Indonesia, tetapi juga bagian dari peradaban dunia,” tambahnya.

Di lingkungan Universitas Negeri Malang sendiri, penguatan kemampuan bahasa internasional sudah menjadi prioritas. Selama dua tahun terakhir, UM telah menerapkan kebijakan Uji Kompetensi Bahasa Inggris (UKBI) bagi seluruh mahasiswa baru. Tes ini dilakukan sejak awal penerimaan untuk memetakan kemampuan bahasa mahasiswa.

“Mahasiswa yang belum memenuhi standar akan kami beri pendampingan khusus. Sementara yang sudah memenuhi, akan kami dorong agar bisa melanjutkan studi atau bekerja di luar negeri,” jelasnya.

Selain bahasa Inggris, UM juga memberikan perhatian pada penguasaan bahasa Mandarin. Menurut Hariyono, lulusan dengan skor IELTS di atas 6,5 atau sertifikasi bahasa Mandarin level 4 ke atas memiliki peluang besar menembus pasar kerja global.

Baca Juga : 13 Kafe di Malang Lengkap dengan Playground, Ngopi Sambil Anak Bermain

“Ini yang sering menjadi barrier. Negara seperti Singapura dan Malaysia cepat melaju menjadi kampus kelas dunia karena sejak dini sudah menggunakan bahasa internasional. Padahal dari segi penguasaan ilmu dan teknologi, mahasiswa kita tidak kalah,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kemampuan bahasa internasional harus dilihat sebagai instrumen strategis untuk membangun peradaban Indonesia yang terbuka dan kompetitif. “Bahasa adalah pintu untuk mengenal dunia. Kalau kita ingin memberi warna di kancah global, kuncinya adalah penguasaan bahasa internasional,” pungkasnya.