Belasan Siswa Keracunan Usai Konsumsi MBG di Kota Batu, Distribusi Sejumlah Sekolah Dihentikan
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
26 - Sep - 2025, 04:04
JATIMTIMES - Sejumlah sekolah di wilayah Kota Batu menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal tersebut karena temuan makanan basi hingga keluhan kotak piring berbau amis. Belasan siswa juga diketahui sempat mengalami keracunan.
Tepatnya di Kelurahan Sisir, dua sekolah yakni SMA Negeri 1 Batu dan SMP Negeri 1 Batu tak lagi menerima MBG. Menurut informasi yang dihimpun, beberapa satuan pendidikan lain di sekitar Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu juga mendapati temuan serupa.
Baca Juga : Trump Tegaskan Tolak Aneksasi Israel atas Tepi Barat, Isyarat Akui Palestina?
Kepala SMA Negeri 1 Batu Anto Dwi Cahyono membenarkan. Temuan itu pada Kamis (25/9/2025) kemarin. Kondisi lauk dan sayur yang diterima sekolah dalam keadaan tidak layak konsumsi alias basi. Bahkan, piring saji atau yang biasa disebut ompreng makanan tidak steril dan berbau amis.
"Akhirnya sama anak-anak tidak dimakan karena kuatir. Makanannya dikembalika ke pihak SPPG," ungkap Anto, Jumat (26/9/2025).
Untuk menjaga keselamatan siswa, sekolah akhirnya menghentikan distribusi MBG sejak hari ini (26/9/2025). Di satu wilayah yang sama, sambung Anto, juga ada temuan serupa hingga sempat terjadi keracunan. Yakni di SMP Negeri 1 Batu.
Anto menyebut, jika baru menerima paket MBG sejak 18 September lalu. Makanan tersebut diterimanya dari salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.
"Permasalahan ada di kondisi makanan dan alat yang digunakan. Bahkan, di SMP Negeri 1 Batu juga ada sekitar 11 anak yang sempat keracunan dan muntah," bebernya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kelapa Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kota Batu itu mengaku juga sudah mendapatkan informasi jika SPPG dihentikan sementara waktu. Artinya, seluruh sekolah yang menerima paket dari dapur yang sama tidak menerima MBG sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Terkait SPPG yang menyuplai, Anto tak tahu persis berapa jumlah sekolah yang diakomodir dapur tersebut.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Mas Ibin Turun ke Lapangan, Pantau Program RT Keren
Atas kejadian itu, pihaknya menyayangkan dan khawatir dengan kondisi siswa. Untuk itu, dirinya meminta pihak dapur untuk mengecek ulang kualitas makanan sebelum didistribusikan kepada siswa.
"Kalau nantinya dibuka kembali, pengawasannya harus dipastikan benar kondisi makanannya layak," tegas Anto.
Sementara, Kepala SMP Negeri 1 Batu Tatik Ismiati enggan memberikan komentar terkait makanan beracun dari paket MBG. Pihaknya menyebut permasalahan sudah dibicarakan dengan pihak terkait.
"Susah clear dan sudah diselesaikan pihak terkait," ujar Tatik singkat saat dikonfirmasi terpisah.