BHS: Saya Minta Pemerintah Jadikan PMI Duta Wisata di Luar Negeri
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Dede Nana
06 - Nov - 2024, 05:45
JATIMTIMES — Anggota DPR-RI Komisi VII, Bambang Haryo Soekarton (BHS), mengusulkan gagasan inovatif mengenai peran pekerja migran Indonesia (PMI) dalam mendukung sektor pariwisata dan perekonomian negara.
Menurut pria yang terpilih dari Dapil Jatim 1 tersebut PMI, khususnya yang bekerja di sektor pembantu rumah tangga, memiliki potensi besar untuk turut serta mempromosikan pariwisata Indonesia di luar negeri.
Baca Juga : Fox News: Donald Trump Menang Pilpres AS 2024, Janjikan Zaman Keemasan Amerika
“Jika kita dapat mengoptimalkan peran PMI, khususnya sebagian besar adalah pembantu rumah tangga dari jumlah PMI yang 4,8 juta orang, maka kita dapat mendorong lebih banyak wisatawan asing untuk datang ke Indonesia," terang pria yang juga politisi Gerindra ini.
Menurut dia sudah seharusnya ke depan Kementerian Lembaga Pariwisata bisa berkolaborasi dengan K/L Kemenaker untuk mewajibkan pekerja migran Indonesia dalam diberikan tugas mengajak minimal 2 orang setahun untuk mau berwisata ke Indonesia. Yakni dengan cara PMI dibekali pengetahuan mengenai spot-spot wisata baik alam maupun budaya yang sangat beraneka ragam dan spesifik yang ada di Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa jika setiap PMI selain bekerja juga ditugaskan membawa edukasi tentang potensi wisata budaya dan alam di Indonesia dengan mempengaruhi minimal 2 orang keluarga asing di tempatnya bekerja per tahun.
Maka dengan ini Indonesia bisa mendatangkan hampir 10 juta wisatawan tambahan, diluar pendapatan wisatawan asing yang saat ini sudah sekitar Rp 11 juta per tahun. Dan ini akan berdampak positif bagi ekonomi nasional.
Bambang Haryo juga mengatakan pekerja migran Indonesia (PMI) selain menjadi pahlawan devisa mereka juga bisa dimanfaatkan sebagai Duta Bangsa. Karena orang yang paling dekat dengan keluarga asing pasti adalah pekerja migran yang berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Mereka bisa berkomunikasi lebih intens dengan majikannya yang orang asing.
"Apalagi saat ini 60% masyarakat Indonesia berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berarti kita bisa meningkatkan pekerja migran Indonesia di sektor Asisten Rumah Tangga ataupun lainnya dengan maksimal," tegasnya.
Baca Juga : Pengamat Acungi Jempol Visi Misi Paslon Rini-Ghoni: Data Lengkap, Bagus untuk Edukasi Masyarakat
BHS sangat menginginkan target pekerja migran yang berpendidikan rendah tersebut bisa tercapai sekitar 20 juta sampai dengan akhir 2025. Dan setiap pekerja migran Indonesia diharapkan menarik keluarga majikan dan teman-temannya dari negara tersebut 2 orang maka bisa mendapatkan tambahan turis asing sekitar 40 juta per tahun.
Dengan demikian menurut dia negara bisa mendapatkan pendapatan devisa tambahan 4 kali lipat dari pariwisata yang saat ini yang masih hanya sekitar 218 Triliun di tahun 2023.
"Ini berarti pendapatan pariwisata bisa menjadi diatas 1.000 triliun setahun," tuturnya antusias.
BHS menambahkan dengan adanya penambahan turis karena dukungan PMI maka jumlah wisatawan asing bisa menjadi 50 juta. Dan ini sudah bisa melebihi pendapatan wisatawan asing dari negara Thailand yang saat ini tertingginya adalah 45 juta, juga Malaysia yang saat ini mencapai diatas 20 juta.
"Tentu Kementerian Lembaga Kemenaker juga bisa memanfaatkan pendapatan dari devisa pekerja migran tersebut yang terjadi kenaikan sekitar 5 kali lipat dari pendapatan saat ini sebesar 230 Triliun setiap tahun. Dan kita bisa menyebutkan PMI tidak hanya sebagai pahlawan devisa tetapi juga sebagai Duta Bangsa secara riil dan tentu manfaatnya pemasaran pariwisata lebih besar dari pada Kementerian Pariwisata yang harus mengadakan pameran pariwisata di luar negeri yang tentunya akan memakan biaya besar," papar BHS.
